Audit oh Audit


Dulu rasanya ketika mendengar Audit (Sistem Informasi) biasa saja. Apalagi kalo suami cerita setahun bisa 4 kali audit (karna perusahaan .tbk), dan betapa gw dicuekin saking sibuknya ngurus auditor.
And nowwww….sejak masuk ke sisfo setahun yang lalu, salah satu hal yang paling annoying (bingung cari kata. term ‘berkesan’ sama sekali ga masuk pertimbangan) adalah ketika di-audit pertama kali. Berikut kronologisnya :
1. Gw jadi asman di Divisi Risbangsi (Riset dan Pengembangan Sistem Informasi) bersama 2 asman lain. dan kurang beruntungnya 2 asman lain juga sama statusnya. Belum pernah di-audit. Kebetulan sang ‘Mommy’ manager lagi S3, jadi ga bisa hadir saat audit. heuu.
2. Hari-hari sebelum audit, kita persiapan dokumen yang bejibun (klo buat dokumen sh msh okelah, tapi klo udah ngurus detil header, footer, tanggal, nama jabatan dll paling anti).
3. Ntah Sang direktur yang terlalu percaya apa gimana, tiap kali gw tanya auditnya gimana, pasti jawabnya gampanglah
4. Daaan… hari audit pun datanglah. Audit Direktorat Sisfo ada di dalam 1 ruangan V-Con tapi per divisi auditornya beda2. Mulailah audit dimulai.
5. Kira2 cuplikan percakapannya seperti di bwh ini antara Auditor (A) dan tim Risbangsi SISFO (S), pertanyaanny udah agak lupa urutannya:
A : Jobdesk divisi ini apa yah :
S : Melakukan pengembangan aplikasi dari proses bisnis … bla bla bla
A : Dokumen profil nya mana
S : *Bingung cari Technical Writer (TW) yang tanggung jwb soal dokumen
10 menit kemudian.
Maaf bu masih dicari
A : Untuk requirement dari user interface atas dasar apa?
S : ….
A : Rekamannya mana?
S : *cari tape recorder
A : Semua keputusan harus ada dasarnya. Semua acuan dokumen rekaman …bla bla bla
S : * mikir. Dokumen rekaman? brarti bukan record dong (soalnya tiap rapat SISFO pasti ngerekam audio dan video rapat
*Cari TW lagi
A : Jadi ga ada ?
S : 10 menit kemudian
klo ini bu? *nunjukin notulen
A : Nah iniii rekaman.
Hmmm…itu salah satu kebodohan ketemu auditor. Istilah ‘Rekaman’ pun kami ga ngerti. Belum kebodohan2 lain, misal dokumen ada tanda tangan tapi ga ada tanggalnya. Dokumen Prosedur/Instruksi kerja. Pokoknya hari itu kami bertiga mukanya kaya kepiting rebus.  Pas melirik meja (divisi) lain. pada ketawa ketiwi santai banget.
Daan berakhirlah audit dengan beberapa temuan. Heuu. Sorry mam.

Yahhh..intinya sejak itu gw selalu trauma ama yang namanya audit. semoga ga akan prnh jadi auditor..Amin


One response to “Audit oh Audit”

Leave a Reply